Assesment Kompetensi Minimal (AKM) menjadi istilah baru dan sedang hangat dibicarakan, baik dalam lingkungan sekolah maupun institusi yang berhubungan dengan pendidikan. AKM, demikian biasa disebut, merupakan penilaian pengganti ujian nasional (UN) yang sedianya akan dilaksanakan mulai tahun ajaran mendatang atau tahun ajaran 2020/2021.
Sebagai istilah baru, AKM menjadi buah bibir yang tak tuntas-tuntas diobrol. Apa dan bagaimana AKM itu dilaksanakan? bagaimana juga bentuk soal yang diberikan?
Sesuai rencana, Rabu (26/02/2020), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta, akan melangsungkan simulasi asesement, yang menurut informasi, soalnya memiliki kemampuan bernalar tinggi.
Saya, sebagai bagian keluarga besar MAN 4, juga dijadwalkan akan mengikuti AKM pada hari yang sudah ditentukan. Saya sendiri belum tahu bentuk dan jenis soal yang akan dimunculkan. Dari berbagai sumber, soal berbentuk uraian, pilihan ganda, soal pilihan, dan survey karakter.
Soal AKM berbeda-beda setiap guru, soal diacak dan tidak
tahu seorang guru dapat soal yang mana. Sebagai gambaran, berikut saya tulis
dalam blog ini.
Hari rabu, yang ditunggu, datang juga. Masuk laboratorium
komputer pukul 07.30 WIB, sudah penuh teman-teman yang siap mengerjakan soal
AKM. Hmm..lanjut saya login dan masuk aplikasi besutan PUSPENDIK itu. Ternyata,
untuk soal AKM level satu jumlahnya 10 soal yang harus diselesaikan selama 15
menit, kemudian bagian berikutnya juga sama 10 soal dalam waktu 30 menit.
Secara umum, bentuk soal AKM menyangkut masalah kasus yang kita harus
menyelesaikan apabila berada dalam pemeran di kasus itu.
Bagian pertama, ada soal-soal pilihan ada juga soal
kecocokan/keseuaian naskah soal dengan beberapa kesimpulan.
Pada bagian pertama, terdapat berita dan informasi tentang
sampah plastik. Layaknya berita, naskah tersebut disusun seperti media masa,
hanya saja beberapa paragraf. Pertanyaan kemudian muncul tentang pilihan yang
sesuai dengan naskah. Selain itu, kita juga diminta untuk mengambil intisari
yang sama dari beberapa naskah yang disajikan.
Soal uraian. Di soal ini disajikan sebuah data tentang
jumlah langkah perhari dan usia harapan hidup di beberapa negara. Di situ ada
keterangan bahwa menurut dokter semakin banyak langkah perhari, maka jumlah
usia harapan hidup semakin tinggi. Kemudian ditanyakan apakah ada
ketidaksesuaian data yang disajikan dengan pernyataan dokter tersebut dan
alasannya kenapa. Ketikan huruf/karakter jawaban dibatasi jumlahnya. Jadi kita
betul-betul harus bisa menjawab dengan kalimat yang seefektif, mungkin.
Untuk soal numeris, saya hanya menemukan kurang lebih 3 - 4
soal. Dalam soal tersebut, ada penjual martabak yang menyediakan 2 jenis
martabak, tebal dan tipis. Masing-masing martabak memiliki empat rasa yang
berbeda/isi yang berbeda. Selain itu, martabak juga dilapisi dua keju yang
berbeda. Kita diminta menentukan berapa komposisi martabak yang dijual apabila
ada yang membeli, juga pertanyaan terkait martabak jika begini, jika begitu.
Soal uraian. Di soal ini kita diminta memberikan alasan
bagaimana caranya membuat teknologi nirkabel yang masih mahal diakses oleh
publik, bisa lebih terjangkau daya belinya di masa depan. Ketikan
huruf/karakter jawaban dibatasi jumlahnya. Jadi kita betul-betul harus bisa
menjawab dengan kalimat yang seefektif, mungkin.
Soal pihan sesuai atau tidak sesuai. Di soal ini disajikan
naskah bacaan yang cukup panjang, bahkan kita harus menyekrolnya agar bisa
membaca keseluruhan. Temanya tentang Indonesia darurat sampah plastik. Kemudian
ada dua atau tiga pernyataan terkait naskah tersebut, dan kita dimintai
pendapat dengan cara memilih jawaban ‘sesuai’ atau ‘tidak sesuai’. Tentu saja
kalau tidak memhami bacaan kita tidak akan bisa memilih dengan tepat.
Soal Pilihan Ganda. Di soal ini disajikan gambar poster
bertema bebas kantong sampah plastik lengkap dengan data angka dan persentase.
Kemudian kita dimintai pendapat apakah dengan membeli kantong plastik di pusat
perbelajaan akan berdampak terhadap berkurangnya sampah plastik. Kita diminta
memilih salah satu dari lima alternatif jawaban.
Soal pilihan. Di soal ini disajikan sebuah diagram. Di situ
ada titik-titik yang letaknya acak bertuliskan nama-nama Negara. Kemudian kita
disuruh menentukan letak sebuah Negara dibandingkan dengan Negara lain. Apakah
terletak di atas, di bawah, samping kiri atau kanan, atau yang paling ujung
kanan atau kiri. Di sini juga dibutuhkan ketelitian, titik-titik itu letaknya
terlalu dekat dan berdempetan. Cukup membingungkan, dan harus membelalakkan
mata agar lebih jelas.
Soal pilihan opini atau fakta. Di soal ini disajikan sebuah
gambar tentang prilaku belanja seseorang. Kemudian ada lima pernyataan terkait
dengan gambar. Di setiap pernyataan kita diminta memilih apakah pernyataan itu
‘opini’ atau ‘fakta’.
Soal AKM berbeda-beda setiap guru, soal diacak dan tidak
tahu seorang guru dapat soal yang mana. Sebagai gambaran, berikut saya tulis
dalam blog ini.
Hari rabu, yang ditunggu, datang juga. Masuk laboratorium
komputer pukul 07.30 WIB, sudah penuh teman-teman yang siap mengerjakan soal
AKM. Hmm..lanjut saya login dan masuk aplikasi besutan PUSPENDIK itu. Ternyata,
untuk soal AKM level satu jumlahnya 10 soal yang harus diselesaikan selama 15
menit, kemudian bagian berikutnya juga sama 10 soal dalam waktu 30 menit.
Secara umum, bentuk soal AKM menyangkut masalah kasus yang kita harus
menyelesaikan apabila berada dalam pemeran di kasus itu.
Bagian pertama, ada soal-soal pilihan ada juga soal
kecocokan/keseuaian naskah soal dengan beberapa kesimpulan.
Pada bagian pertama, terdapat berita dan informasi tentang
sampah plastik. Layaknya berita, naskah tersebut disusun seperti media masa,
hanya saja beberapa paragraf. Pertanyaan kemudian muncul tentang pilihan yang
sesuai dengan naskah. Selain itu, kita juga diminta untuk mengambil intisari
yang sama dari beberapa naskah yang disajikan.
Soal uraian. Di soal ini disajikan sebuah data tentang
jumlah langkah perhari dan usia harapan hidup di beberapa negara. Di situ ada
keterangan bahwa menurut dokter semakin banyak langkah perhari, maka jumlah
usia harapan hidup semakin tinggi. Kemudian ditanyakan apakah ada
ketidaksesuaian data yang disajikan dengan pernyataan dokter tersebut dan
alasannya kenapa. Ketikan huruf/karakter jawaban dibatasi jumlahnya. Jadi kita
betul-betul harus bisa menjawab dengan kalimat yang seefektif, mungkin.
Untuk soal numeris, saya hanya menemukan kurang lebih 3 - 4
soal. Dalam soal tersebut, ada penjual martabak yang menyediakan 2 jenis
martabak, tebal dan tipis. Masing-masing martabak memiliki empat rasa yang
berbeda/isi yang berbeda. Selain itu, martabak juga dilapisi dua keju yang
berbeda. Kita diminta menentukan berapa komposisi martabak yang dijual apabila
ada yang membeli, juga pertanyaan terkait martabak jika begini, jika begitu.
Soal uraian. Di soal ini kita diminta memberikan alasan
bagaimana caranya membuat teknologi nirkabel yang masih mahal diakses oleh
publik, bisa lebih terjangkau daya belinya di masa depan. Ketikan
huruf/karakter jawaban dibatasi jumlahnya. Jadi kita betul-betul harus bisa
menjawab dengan kalimat yang seefektif, mungkin.
Soal pihan sesuai atau tidak sesuai. Di soal ini disajikan
naskah bacaan yang cukup panjang, bahkan kita harus menyekrolnya agar bisa
membaca keseluruhan. Temanya tentang Indonesia darurat sampah plastik. Kemudian
ada dua atau tiga pernyataan terkait naskah tersebut, dan kita dimintai
pendapat dengan cara memilih jawaban ‘sesuai’ atau ‘tidak sesuai’. Tentu saja
kalau tidak memhami bacaan kita tidak akan bisa memilih dengan tepat.
Soal Pilihan Ganda. Di soal ini disajikan gambar poster
bertema bebas kantong sampah plastik lengkap dengan data angka dan persentase.
Kemudian kita dimintai pendapat apakah dengan membeli kantong plastik di pusat
perbelajaan akan berdampak terhadap berkurangnya sampah plastik. Kita diminta
memilih salah satu dari lima alternatif jawaban.
Soal pilihan. Di soal ini disajikan sebuah data dan beberapa
alternatif jawaban yang berbentuk grafik/diagram sumbu x,y. Kita di suruh
memilih gambar grafik mana yang benar sesuai dengan data yang disajikan. Kita
boleh memilih jawaban lebih dari satu. Kita harus teliti, sumbu tegak untuk
data apa, dan sumbu mendatar untuk data apa. Kalau tidak, kita akan salah
memilih.
Soal pilihan. Di soal ini disajikan sebuah diagram. Di situ
ada titik-titik yang letaknya acak bertuliskan nama-nama Negara. Kemudian kita
disuruh menentukan letak sebuah Negara dibandingkan dengan Negara lain. Apakah
terletak di atas, di bawah, samping kiri atau kanan, atau yang paling ujung
kanan atau kiri. Di sini juga dibutuhkan ketelitian, titik-titik itu letaknya
terlalu dekat dan berdempetan. Cukup membingungkan, dan harus membelalakkan
mata agar lebih jelas.
Soal pilihan opini atau fakta. Di soal ini disajikan sebuah
gambar tentang prilaku belanja seseorang. Kemudian ada lima pernyataan terkait
dengan gambar. Di setiap pernyataan kita diminta memilih apakah pernyataan itu
‘opini’ atau ‘fakta’.
Sesi berikutnya adalah survey karakter dengan durasi waktu
30 menit. Kebetulan soal yang saya kerjakan sebanyak 13 soal. Bentuk soalnya
pilihan ganda. Di soal diberikan stimulus, kemudian kita disuruh berpendapat
dengan cara memilih salah satu dari lima alternatif jawaban. Alhamdulillah
redaksi soal dan alternatif jawabannya yang tersedia tidak terlalu panjang.
Adapun soal-soal yang saya ingat adalah:
Si A adalah ketua OSIS akan mengadakan pertunjukan pentas
seni dengan menyajikan budaya nasional. Tapi ada temannya yang menginginkan
yang dipentaskan bernuansa Korea. Apa yang harus dilakukan A agar pentas
tersebut tetap berjalan?
Ada juga, si A sudah menabung untuk membeli HP tetapi teman
sebangkunya tidak memiliki buku karena kena musibah. Kita diminta memberi
solusi pada kasus tersebut.
Si A adalah siswa SMP. Karena ada sesuatu hal ia agak
kesiangan ketika hendak berangkat sekolah, tapi A tidak ingin terlambat.
Kebetulan di rumah ada sepeda motor milik Ibu. Apa yang harus dilakukan oleh si
A?
Jadi, tidak ada apa-apa di AKM, biasa saja, soalnya hanya kasus, mungkin agak subjektif juga ya. Apapun, sila simpulkan sendiri...😍