Akhir-akhir
ini sering muncul headline “Pemimpin Kafir Adil Lebih Baik dari Muslim Zalim”.
Menyebarnya pernyataan ini terkait dengan pencalonan Ahok menjadi kepala daerah
(gubernur) untuk periode kedua pada pemilihan gubernur DKI 2017 mendatang.
Tanpa berpikir panjang, kalimat tersebut mengemuka karena penolakan beberapa
kalangan muslim yang tidak sudi dan ridho Ahok menjadi pemimpin DKI yang
mayoritas penduduknya beragama Islam.
Terlepas dari kontroversi pemahaman pemuka agama atas penafsiran
ayat Alquran yang mengharamkan pemimpin non muslim di tengah-tengah mayoritas
penduduknya beragam islam, tulisan ini hanya akan melihat dari kajian ilmiah/
riset sosial yang biasa ditulis oleh mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir
perkuliahan (skripsi). Jika kajian ini ada yang menindaklajuti, maka kesimpulan
akhir (hasilnya) dapat dipertangungjawabkan, sehingga bagi yang pro maupun
kontra dapat dengan mudah membantah berdasar pada data bukan asumsi yang
tendensius.
Kata “lebih baik” dalam matematika dapat disimbolkan dengan
>. Hal ini mengarah pada hipotesis penelitian dan statistik uji satu arah,
yang ujinya akan dilihat dari daerah sebelah kanan kurva normal.
Dalam penelitian, sudah tentu akan dirumuskan hipotesis
(dugaan sementara) atas sebuah variabel. Jika dikaitkan dengan variabel maka
bisa saja dibuat hipotesis sebagai berikut.
H0 :
pemimpin kafir adil lebih baik dari muslim zalim
H1 :
pemimpin kafir adil tidak lebih baik (lebih jelek) atau sama dari muslim zalim
Kemudian seorang peneliti akan mengambil data dari sampel
yang representatif untuk mendukung dan menguji hipotesis mana yang diterima.
Kesimpulannya, pernyataan “Pemimpin Kafir Adil Lebih Baik
dari Muslim Zalim” atau sebaliknya, secara riset sosial belum dikatakan sebagai
kesimpulan atau dengan bahasa lain belum diuji secara statistik.
Saya kira uji ini perlu, karena yang terjadi adalah
penafsiran atas ayat yang masing-masing pendapat terbawa oleh kepentingan dan
berbasis bukan data lapangan. Padahal seharusnya statement itu harus didukung
data lapangan karena kepemimpinan terkait dengan hubungan antara manusia.
Jadi siapa yang mau meneliti??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar